Mungkin bisa dibilang setiap orang punya cita-cita untuk
jadi kaya. Masalahnya adalah apa sebenarnya standar dari ‘menjadi orang kaya’
itu. Punya istana kah? Punya mobil mewah kah? Perusahaan mungkin? atau tanah di
mana-mana?
Tiap orang punya standar masing-masing untuk mendefinisikan
apa itu ‘orang kaya’. Kalau menurut saya, menjadi kaya yang sebenarnya adalah
mencapai suatu kondisi yang dinamakan financial
freedom atau jika diterjemahkan menjadi ‘kebebasan finansial’. Gampangnya,
berdasarkan yang saya baca dari beberapa buku (Rich Dad Poor Dad-nya Robert T.
Kiyosaki, Menjadi Cantik, Gaya dan Tetap Kaya-nya Prita Gozie dan beberapa buku
lain mengenai perencanaan keuangan) seseorang yang memiliki kebebasan finansial
sudah tidak harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Gambar 1. Buku finansial yang bisa menjadi dasar pengetahuan finansial, bisa dibilang bacaan wajib |
Gambar 2. Bagus banget buat para wanita yang pengen nabung tapi tetap bisa ke salon :) |
Yang jadi pertanyaan, kok bisa? Tidak bekerja tapi dapat
uang. Nah, bagi yang pernah mencoba memainkan game Money Race (bisa diunduh gratis di Playstore nya Android,
sangat disarankan untuk yang ingin lebih mengerti soal kebebasan finansial)
mungkin sudah tahu apa itu passive income.
Passive income adalah pemasukan atau
uang yang kita peroleh dari aset yang kita miliki. Passive income bisa kita dapat dari aset yang kita miliki. Misalnya
seseorang memiliki kafe yang tiap bulannya menghasilkan keuntungan Rp 1 juta,
atau kontrakan yang tiap tahunnya kita sewakan sebesar Rp 12 juta, atau bisa
juga saham yang memberikan kita keuntungan. Intinya, kita tidak perlu bekerja
tapi uang tetap masuk ke rekening atau kantong. Itulah yang disebut passive income. Kebebasan finansial
diperoleh ketika passive income seseorang
sudah mencapai 100% dari pengeluarannya sehari-hari. Dengan kata lain, kita
bisa hanya duduk di rumah setiap hari dan kebutuhan kita masih tetap terpenuhi.
Nah, ketika passive
income ini sudah mampu menutupi semua kebutuhan kita. Kondisi itulah yang
disebut kebebasan finansial. Jadi menurut pandangan saya seseorang yang
memiliki rumah atau mobil mewah belum bisa dicap kaya jika dia masih harus
banting tulang untuk membayar pajak mobil, perawatan rumah maupun memenuhi
kebutuhan sehari-hari.
0 komentar:
Posting Komentar